Minggu, 24 April 2011

Menertawakan Kesalahan Sendiri & Bangun Nyali Perubahan

Meskipun sudah melakukan analisa yang cermat atas kesalahan yang sudah Anda buat, Anda masih memerlukan nyali dan kesediaan untuk membuat perubahan. Dan untuk itu dibutuhkan suplai percaya diri yang cukup.


Manakala telah melakukan kesalahan, khususnya yang berdampak pada orang lain, adalah wajar bila Anda jadi mempertanyakan kemampuan Anda sendiri di lain waktu. Tapi bagaimanapun keraguan itu harus dipupuskan. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan Adalah mempelajari masa lalu, mengupayakan terwujudnya situasi yang Anda harapkan, dan masuk lagi ke kancah permainan.

Penelusuran dan pembelajaran Anda atas masa lalu harusnya sudah cukup bisa memperluas perspektif Anda. Dan yakinlah bahwa orang2 sukses yang Anda tahu juga melakukan kesalahan sebagaimana yang Anda pernah alami. Hanya saja mereka mengalaminya lebih dulu ketimbang Anda. Dan semakin sukses seseorang, kesalahan yang pernah dia lakukan biasanya semakin serius. Ini adalah tabiat alami menuju sukses, jadi ya dimaklumi saja.

Untuk ini, maka kemampuan kita untuk menertawakan kesalahan diri sendiri ini penting. Our sense of humor. Memang secara riil ndak bisa begitu kesalahan datang kita langsung menertawakannya. Normalnya butuh beberapa waktu. Tapi yang penting kita pada akhirnya bisa melakukannya.

Manakala teman Anda cerita tentang kesalahan yang pernah mereka bikin, Anda juga pernah tertawa, bukan? Nah, maka sebenarnya kita juga bisa menertawakan kesalahan yang sudah kita akui. Kemampuan kita untuk bisa mencapai tingkatan perspektif ini amatlah penting bagi kita untuk bisa menghindari kesalahan yang sama di masa depan. Sense of humor yang kita miliki akan membuat kita lebih rileks dan tidak terbebani dengan dosa atau kesalahan masa lalu.

Ada pepatah seperti ini

“a man fears the tiger that bit him last, instead of the tiger that will bite him next”.

Kalau Anda ingin berkemampuan untuk menghadapi macan yang akan menerkam, maka hilangkan dulu ketakutan dan frustasi Anda pada macan yang terakhir kali pernah menggigit Anda.

Pelajaran terpenting dari pembuatan kesalahan adalah bahwa yang namanya kesalahan itu tidaklah terhindarkan, bila Anda bisa belajar dari satu kesalahan terhangat, maka Anda pun juga bisa belajar dari kesalahan yang nantinya akan datang. Entah terjadinya besok atau kapan, Anda akan bisa belajar darinya sehingga keesokan harinya Anda sudah jadi manusia yang lebih baik. Pendewasaan dan kematangan diri kita tidaklah selalu meningkat dalam bentuk garis lurus, namun manakala Anda terus dan terus belajar, maka Anda lebih punya banyak sukses ketimbang gagal, dan kesalahan yang Anda bikin selama perjalanan akan membantu Anda mengantarkan ke tujuan yang Anda harapkan.

Sehingga:

1. Terimalah tanggung jawab, itu akan membuat pembelajaran dan hikmah lebih bisa datang dan ditemukan.
2. Jangan mendakwa diri sebagai seorang pecundang atau produk gagal hanya karena Anda sudah pernah berbuat salah. Bahkan Henry Ford saja lupa (atau malah ndak kepikir?) kok memasang perseneling mundur di mobil pertamanya.
3. Anda tak bisa mengubah kesalahan yang telah terjadi, tapi Anda bisa memilih respon yang Anda kenakan terhadapnya.
4. Pertumbuhan dimulai manakala Anda bisa melihat ruang perbaikan dengan evaluasi yang jujur atas diri sendiri.
5. Cobalah pahami mengapa sesuatu itu terjadi dan faktor2 apa saja yang terlibat di sana.
6. Informasi apakah yang Anda butuhkan untuk bisa menghindari kesalahan tertentu?
7. Kesalahan kecil apakah, yang itu terjadi dalam bentuk rangkaian, yang akhirnya mengarahkan pada kesalahan lebih besar?
8. Apakah ada alternatif yang harusnya Anda pertimbangkan tapi kemudian tidak?
9. Perubahan semacam apakah yang dibutuhkan untuk menghindarkan diri Anda dari terperosok di lubang yang sama? Perubahan apakah yang serasa susah bagi Anda?
10. Perilaku apakah yang Anda harus/sebaiknya ubah bila Anda berada dalam situasi yang sama?
11. Cobalah untuk memahami kesalahan Anda sampai Anda kemudian bisa menertawakannya (atau tidak pengen menghajar orang yang memperolok Anda dengan kesalahan itu)

Rangkaian tulisan Belajar dari Kesalahan ini sebagiannya diambil dari:

* The Logic of Failure by Dietrich Dorner. An analysis of decision making mistakes in complex environments. More academic than Inviting disaster, but also more prescriptive.
* http://www.amazon.com/exec/obidos/tg/detail/-/0201479486

0 komentar:

Posting Komentar

 
;